Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 15:16:58【Resep Pembaca】989 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(78642)
Artikel Terkait
- Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
- TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel
- BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
- KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- SPPG Polda Maluku kawal mutu dan ketepatan distribusi MBG ke sekolah
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
Resep Populer
Rekomendasi

Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global

Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua

Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan

PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi

Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI

BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI

Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS

Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat